Jumat, 18 Maret 2011

Kado Arang Teman Tua

Motivasi sedang berapi-apinya keluar dari tungku perapian, siap keluar dan mengebom menggertakkan dunia. Mimpi siap dirajut menjadi sebuah jubah imajinasi. Dan sore ini, dipenuhi segudang "kesalahan" yang tidak sengaja terbagi dan dibagi dengan teman saya.

Saya menyebut dia sebagai teman"tua". Tua tidak berarti renta dan rapuh akan kehidupan. Tua karena sudah banyak memakan waktu akan kesalahan-kesalahan yang telah dibuatnya. Lelah? Jatuh? Tidak sama sekali. Tidak sengaja saya menyelipkan niat memanggil dia karena keperluan hal. Percakapan mengalir begitu saja tiada henti. Ngalor ngidul. Sejenak berhenti pada sekian kata "kesalahan". Teman tua ternyata membagi semua yang pernah dia alami hingga menjadi seperti sekarang ini. Satu keinginan yang diceritakan dan mungkin sangat didambakan adalah menjadi seorang motivator. Motivator bukan publik figur bukan pula bidikan kamera wartawan yang siap nampang di koran pagi ataupun newsfeed hari ini. Tenggorokan mulai tertohok dengan pertanyaan yang sedikit menyentil yang intinya adalah siapa sebenarnya seorang motivator itu. Teman tua mulai membuka jawaban yang tidak terduga olehku. Motivator menurut sudut pandang dia adalah orang yang banyak melakukan kesalahan. Bukan menggurui apalagi mendewai. Dia hanya ingin menjadi seorang pengemis ilmu yang berniat super baik menghadiahi setumpuk kotak kesalahan kepada kita.

Tak cukup bila hanya itu, dia bercerita dan saya pun mendengar dengan senang hati. Tak munafik, jika percakapan ini bertema simbiosis mutualisme. Saya pun tak enggan bahkan lebih tepatnya malu karena kesalahan yang saya bagi masih terlalu dini untuk bisa diucapkan. Kesalahan membenarkan kehidupan seorang manusia menjadi lebih baik. Itulah seorang motivator. Jatuh pada lubang yang sama. Bukan! Itu bukan motivator!! Dia berteriak mengatakan tidak bagi seorang pecundang yang merelakan linang air mata sia-sia mereka. Menangis tanpa sesuatu yang berarti. Adegan ini cukup memberikan gambaran bahwa arang hitam kesalahan dapat menjadi emas pelajaran, berlian pengalaman, hingga permata motivasi yang senantiasa menghiasi diri kita. Telinga kanan yang sedari tadi mendengar pun tak lelah untuk menahan dan telinga kiri tak membiarkannya berlalu begitu saja.

Jam handphone saya menunjukkan angka 5 sore. Langit mendung siap membungkus hadiah kesalahan dari teman tua, Say good bye teman tua. Saya pun menarik kesimpulan bahwa setiap dari kita adalah motivator. Setiap dari kita adalah emas. Mungkin terlalu lama terbuai hingga tungku perapian penuh dengan arang namun pemantik tak sedikit pula kita goreskan. Biarlah arang berlalu hingga goresan emas itu datang. Sekali lagi saya juga berpikir hal yang sama dengan teman tua. Tidak menggurui namun hanya berbagi kado kesalahan kepada Anda. Tidak ada kata mungkin dalam hidup ini. Yang ada adalah SANGAT MUNGKIN.


Salam Sukses

0 comments:

Humaira Copyright © 2009
Scrapbook Mania theme designed by Simply WP and Free Bingo
Converted by Ipietoon Template